headline photo

Esai - Garuda Impian

Jumat, 28 September 2012


Eagle Dreams
Garuda Impian

Kan ku jadikan diri ini sesosok
Yang dicari…  
Walau bukan putera raja
Biarlah putera agama
Yang diimpi…
Biarlah tak punya rupa
Asal sedap mata memandang
Yang dinilai…
Bukan sempurna jasmani
Asal sehat rohani, sempurna iman.
Dan yang akan  terjadi, andai tak sama dengan kehendak hati
Ana ridho ketentuan ilahi, itulah ketentuan sejak azali.
Dalam mulai ku mengayun kaki, kuterpaku pada kata-kata yang abadi membesit di hati “Bermulalah dari satu langkah kecil, Jangan biarkan yang lain menghalang anda, Ikuti  jalan diri anda, Mungkin ada yang akan tertawa, Biarkan,!! Ramai yang akan mengikuti nanti Jangan sesekali berputus asa”.
Ku awali jejakan kaki dengan langkah perlahan namun pasti, segala sesuatu dimulai dari hal kecil biarpun sedikit lama-lama nanti kan jadi membukit melalui sebuah fase yang ku anggap sangat penting yang kan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya, “Proses” itulah yang paling bermakna. Keteguhan hati menguatkan tekat membara. Langkahku tak terrintang lagi meski tawaan, cemoohan dan gunjingan buruk tertuju pada ku tak kan membuntu jalanku untuk tetap tegap melangkah menuju titik pusat pilihan ku. Pilihanku itulah jalanku. Nyanyian ala Bondan Prakoso berlinang mengikuti arus jalan pikirku
 Dunia memang tak selebar daun kelor,
akal dan fikiranku tak selamanya kotor,
membuka mata hati untuk sebuah cita-cita, melangkah pasti,
akal dan pena berbicara,
tetapkan satu pilihan tuk suatu kemungkinan, jalan sedikit tersungkur terjungkir terbalik melangkah menuju titik lakukan yang terbaik,
ku ketetkan tekat dan niat agar melesat seperti roda skuat mimpiku kan kudapat,
dari mimpi semua hal bisa terjadi,
“maka lebarkan sayap dan terbanglah yang tinggi”.
 Lebaran sayapku laksana sayap Garuda yang membentang di seluruh Negri. Tetap kokoh dan terlihat gagah bertengger di atas awan laksana diri ini kian lebar sayap kian tinggi ku terbang menuju kejayaan. Garuda tak sekedar lambang Negara, perlambangan jua ciri diri ini. Terkagumku dengan sosok Burung Garuda, Garuda itu :
*    Binatang tertinggi (terbangnya)
menyimbolkan ketinggian harapan, impian, kepercayaan diri dan antusiasme hidupku  dalam menggapai visi dan misi .
*    Terluas (daya jelajahnya)
 menyimbolkan keluasan wawasan, pandangan, kemerdekaan berfikir dan kreativitas.
*    Dan tercepat akselerasi (gerakannya) menyimbolkan energi, keberanian, kecepatan, dan ketepatan dalam bertindak.
              Ku acungkan jari untuk kuatkan semangat garudaku. Garuda Impian itu diri ini yang kan terus berkobar menjadi agen perubahan masa depan. Jiwa garuda kan menggema di setiap sudut diri ini. Selalu Ku upayakan tuk jadi Garuda sejati, yaitu Orang yang pertama berada didepan dan berani bertindak, tanpa menunggu orang lain, mengambil inisiatif awal ketika banyak orang memilih menunggu dibelakang, dan memutuskan untuk maju, meskipun sendirian.
            Aku bukanlah batu bara yang jika ditambahkan pada sebuah bangunan tidak menambah kekuatan dan keelokannya, atau jika diambil dari bangunan pun tiada mengurangi kekuatan dan keelokannya.
Caraku memaknai kehidupan
            Aku adalah manusia seutuhnya yang dikirimnya oleh_Nya  untuk menghiasi wajah bumi dan meninggalkan jejak di atasnya. Untuk itulah aku dinilai dan dimintai pertanggung jawaban nantinya. Percuma saja melangkah di atas bumi bila tiada berjejak. Jejak emas kan tercipta dari langkahku menyusuri luasan dunia.
            Hidup itu seperti pohon jati emas, semakin keras tempat hidupnya semakin super kualitas kayunya. Oleh karenanya saya harus tetap optimis betapapun kerasnya medan perjuangan yang saya hadapi.
HIDUP  adalah perjuangan
Tiada hidup yang tanpa perjuangan
PENGORBANAN merupakan harga yang harus dibayarkan demi mendapat Kesuksesan
Dengan demikian kualitas kemanusiaan diukur oleh seberapa besar  kualitas perjuangan dan pengorbanannya, Dan
MOTIVASI  adalah kata kunci untuk menemukan kualitas tersebut.
              Aku berjanji untuk selalu menjadi “JUARA SEJATI”. Seorang Juara sejati hanya mengenal 2 istilah:
“WINNER or LEANER”
Tiada lagi istilah gagal, jatuh, ataupun kalah, sebab Ku sadar bahwa 3 istilah (gagal, jatuh, ataupun kalah) tergantikan dengan yang namanya proses belajar, belajar dan belajar. Semakin sering gagal, semakin sering belajar. Maka semakin pula matang dan semakin mantap untuk Ku melangkah dekat dengan impian yang segera menjadi kenyataan.
            Kamus setebal apapun dalam diriku, hanya ada satu kata yang selalu terrujuk dan itu satu-satunya kata yang bisa ku rujuk “BELAJAR, merupakan :
    Panggilan yang senantiasa menggema di setiap ufuk kehidupan ku.
    Muncul pertama pada saat ku masih dalam buaian dan terus menggema hingga menjelang liang lahat tanpa kenal batas waktu dan rentang masa.
Secerca dari isi kantong sakuKu
Tentang sebuah perasaan takut di hatiku, muncul rajutan kata untuk jadi penangkal perasaan yang kian mengganggu itu Rasa takut hanya menjadikan ku kerdil, maka harus ku berlari ke arah rasa takut itu, karna ku yakin di seberang ketakutan terbesarku ternanti hidupku yang terhebat”.
Ku bangkitkan diri dari duduk,  masuk Ku ke gelanggang, dan bermain dengan kehidupan. Tiada gentar ku ambil berjuta risiko, ku terjun melompat dan Ku yakin jaring penyelamatpun akan muncul.
“Berfikir”, Senantiasa berfikir itu sebuah kewajiban diriku. Apa yang Ku fikirkan adalah siapa diri ku yang bakal ku jadi.
Ku Impikan, Ku besarkan impian itu, Ku merasakannya, Ku percaya padanya, dan harus Ku capai ia. Apa jua yang Ku impikan, Ku berharap akan bakal menginspirasikan mereka yang lain. Sebuah pesan guruku
“Jadilah insan yang berhati murni,
Jadilah diri tauladan yang positif,
Jadilah perubahan yang kamu mau saksikan di dunia ini, Lakukan perubahan..
Sekarang adalah masa untuk Kamu Meneraju, memimpin, dan mengecapi kejayaan”.
Tentang sebuah mimpi atau impian, ku selalu yakin bahwa “Tiada yang terjadi kecuali diawali dengan sebuah mimpi, Segala sesuatu yang bisa dibayangkan dan diterima oleh pikiran kita, bisa menjadi kenyataan”. Hingga Ku pusatkan impian pada keinginanku, bukan pada keraguanKu, dan pasti impi akan mencari jalannya sendiri.
Ku tuju bintangKu, tiada peduli seberapa jauh Ku harus mencapai tinggi dan menyentuhnya, Jauh lebih baik terbang menuju bintang walau menabrak bulan dari pada tetap di daratan dan berakhir di comberan.
Kalau seseorang dengan keyakinan menuju impian – impiannya dan berusaha untuk mewujudkan hidup yang telah diimajinasikannya, ia akan bertemu kesuksesan-kesuksesan yang tak terduga dalam waktu yang wajar.
Anda mungkin akan terkejut betapa mudahnya hal-hal terjadi.


Selama nikmat melihat, mendengar, berbicara, mengecap, bergerak, meraba dan merasa masih terus dialirkan kepada ku, maka kewajiban belajarku masih terus kutunaikan!!.  Apapun yang ku dengar, sentuh, ucapkan, lakukan serta rasakan adalah referen yang harus ku baca dan jadikan pembelajaran.
Kan Ku Jadi GARUDA IMPIAN
Ku kan terbang melayang jauh tiada terbayang menjadi inspirasi dan motivasi banyak orang menarik sorot perhatian banyak orang dan menjadi yang terpandang.



Qy Pngrn Pemimpi Xcil