TUGAS INDIVIDU (POP
QUIZ)
·
Analisis kasus di bawah ini
termasuk bidang pelayanan apa dan tentukan alternatif penyelesaiannya dengan
mengaitkan pada layanan maupun kegiatan pendukung BK.
·
Tugas dapat diemailkan ke
alamat edwindhaprafitra@rocketmail.com
Klien
adalah siswa SMP. Sebenarnya klien bukan siswa yang nakal tapi dia anak pendiam
dan sering membolos sekolah. Menurut klien, bolos
sekolah dilakukan karena terpengaruh teman dekatnya dan merasa tidak disukai
teman-teman sekelasnya. Ketika membolos,
klien diajak bermain Play Station dan tidak pernah bisa menolak karena
selalu dibayarkan temannya ketika bermain PS.
Selain itu motivasi dirinya yang rendah untuk relajar membuatnya tidak
pernah relajar. Sehingga mata pelajaran di sekolah seperti matematika dan
Fisika yang kebetulan tidak disukainya karena dianggap sulit dan membosankan
membuatnya semakin mantap untuk membolos ketika pelajaran tersebut. Ayahnya
yang seorang buruh jarang pulang, sementara ibunya hanya bisa marah dan
memukulinya, apabila ada surat panggilan orang tua karena klien sering
membolos. Namun, klien tidak pernah
kapok dan masih saja selalu membolos, sehingga hampir semua nilai mata
pelajarnnya berada di bawah rata-rata kelas dan pernah akan dikeluarkan dari
sekolah.
Gejala-gejala
yang muncul pada klien yaitu sering tidak masuk dengan alasan yang tidak jelas,
sering terlambat masuk sekolah, mudah terpengaruh teman, sering menyalin PR
teman, jarang belajar, prestasinya rendah, pesimis terhadap masa depan.
Keluhan yang timbul dari klien yaitu klien tidak
pernah bisa menolak ajakan temannya untuk membolos, merasa kurang diperhatikan
orang tua, dijauhi teman-teman dan merasa kurang didukung oleh
guru-gurunya. Namun, klien mempunyai
harapan besar yakni bisa menolak ajakan teman untuk membolos dan suatu saat
bisa berguna untuk kedua orang tuanya.
Selamat Mengerjakan
Jawaban
Tugas Individu (POP QUIZ)
Analisi
kasus
Nama :
Muhammad Umar Faruq
NIM :
7101412301
Ada beberapa gejala yang muncul :
1. Sering tidak
masuk dengan alasan yang tidak jelas,
2. Sering
terlambat masuk sekolah,
3. Mudah
terpengaruh teman,
4. Sering
menyalin PR teman,
5. Jarang
belajar,
6. Prestasi
rendah,
7. Pesimis
terhadap masa depan
Faktor
yang mempengaruhi siswa sering membolos :
1.
Pengaruh teman dekatnya
2.
Merasa tidak disukai
teman-teman sekelasnya
3.
Diajak main play station dan dibayarkan teman
4.
Motivasi belajar rendah
5.
Menghadapi kesulitan di
mata pelajaran matematika dan fisika
6.
Tidak diperhatikan
orang tua
7.
Kurang didukung oleh
guru-gurunya
Bidang
pelayanan yang diberikan :
1.
Bidang pelayanan
konseling perorangan dengan tujuan siswa itu mendapat layanan langsung, tatap
muka dengan konselor. Dalam
menghadapi anak tersebut peran BK sangatlah penting. Sebagai sarana untuk
mencari solusi, fungsi BK cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapannya siswa dapat lebih
terbuka dengan pemasalahannya, sehingga pembimbing dapat memahami dan mendapat
gambaran secara jelas apa yang sedang dihadapi siswa.
2.
Layanan konseling
perorangan dalam bidang bimbingan pribadi, pemantapan kemampuan mengambil
keputusan dan pengarahan diri sendiri. Dengan tujuan supaya tidak mudah
terpengaruh oleh teman dan tidak pesimis terhadap masa depan.
3.
Layanan konseling
perorangan dalam bidang bimbingan sosial, pemahaman pelaksanaan disiplin dan
peraturan sekolah supaya tidak terlambat masuk sekolah serta pemahaman
bertingkah laku dan berhubungan dengan teman sekelas supaya tidak diasingkan
atau dikucilkan karena tidak disukai.
4.
Layanan konseling
perorangan dalam bidang bimbingan belajar, diberi tugas sekolah yang menarik,
menyenangkan dan menantang, mengubah teknik pembelajaran menjadi lebih
inovatif, memberi penghargaan/reward ketika prestasinya bagus, dengan tujuan
supaya siswa yang bermasalah memiliki motivasi untuk belajar / rajin belajar,
mengerjakan tugas mandiri / tidak menyontek teman, prestasinya meningkat.
Menghentikan sepenuhnya kebiasaan membolos memang tidaklah
mudah dan sangatlah minim kemungkinannya. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa
siswa yang suka membolos kadang memiliki kebutuhan tertentu seperti dengan
diberi perhatian, dihargai pendapat dan perbuatannya, diberi kasih sayag,
diberi tugas yang membuatnya tertantang, dan ditumbuhkan minatnya.
Potensi dan minat anak membolos adalah dalam
bidang yang merangsang kreativitasnya, menantang dan sportif. Solusi dari orang
tua diantaranya ikut berpartisipasi dalam pendidikan anak, mempermudah dan
membantu untuk mengembangkan minatnya, memberi kepercayaan dan pengawasan
kepada anak, memberi motivasi dan penghargaan apabila anak berhasil dalam
prestasinya, serta menjalin komunikasi guru, dan anak dengan baik.
Solusi dari guru dan sekolah diantaranya memberikan sanksi
yang tegas dan konsisten, diberi tugas sekolah yang menarik, menyenangkan dan
menantang, mengubah teknik pembelajaran menjadi lebih inovatif, memberi
penghargaan/reward ketika prestasinya bagus, melakukan pendekatan individual
dan melakukan komunikasi dengan orang tua. Memberikan keyakinan kepada siswa
bahwa siswa tersebut bisa menjadi yang terbaik sehingga dapat berguna untuk
kedua orang tuanya. Memberikan pemahaman dan penghayatan kepada siswa supaya
tidak mudah terpengaruh dengan teman bahwa tidak semua teman dekat memberikan
pengaruh baik, teman dekat juga bisa mempengaruhi yang buruk yaitu diajak
membolos untuk main play station gratis
(dibayarkan), harus bisa tegas menentukan keputusan sendiri dengan menolak
ajakan seperti itu. Memberikan pemahaman dan penghayatan kepada siswa bahwa apa
yang dilakukan orang tua / ibu marah dan memukulinya saat menerima surat
panggilan dari sekolah itu merupakan wujud sayang terhadap anak meskipun cara
yang dilakukan tidak tepat itu harus diperhatikan dan dipatuhi jangan sampai
menantang atau bahkan tidak pemperdulikannya dan mengulangi perbuatan membolos.
Layanan Pendukung
Menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada kesepakatan
dalam usaha mengatasi masalah anak. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah
(dalam hal ini BK) dan orang tua siswa, permasalah membolos siswa diharapkan
dapat diselesaikan sehingga tidak menjalar kepada siswa lainnya. Guru dapat melakukan kunjungan secara berjangka atau secara
periodik ke rumah-rumah siswa untuk mengetahui keadaan dan kegiatan siswa
dirumah. Komunikasi antara orang tua dan guru yang merupakan komponen penting
untuk mengatasi atau mengurangi keinginan siswa membolos. Komunikasi dapat
dengan membicarakan daftar kehadiran siswa di sekolah, dalam hal ini tidak
boleh saling menyalahkan, melainkan harus berkerjasama agar siswa tidak lagi
membolos.
Cara lain yang dapat dilakukan guru untuk memperhatikan siswa sehingga mereka
tertarik datang dan merasakan manfaat sekolah adalah dengan melakukan
pengenalan terhadap apa yang menjadi minat tiap siswa, apa yang menyulitkan
bagi mereka seperti yang di dalam kasus bahwa siswa menganggap sulit mata pelajaran
matematika dan fisika, serta
bagaimana perkembangan mereka selama dalam proses pembelajaran. Dengan perhatian seperti itu siswa akan terdorong untuk lebih terbuka
terhadap guru sehingga jika ada permasalahan, guru dapat segera membantu.
Dengan suasana seperti itu siswa akan tertarik pergi ke sekolah dan perilaku
membolos yang mengarah pada kenakalan remaja dapat dikurangi.
Menerapkan Gerakan Disiplin, Gerakan disiplin ini difokuskan
untuk memantau para pelajar yang membolos atau pergi pada waktu jam-jam
sekolah. Biasanya mereka barada di tempat keramaian atau di tempat hiburan.
Pelajar yang membolos selain merugikan dirinya sendiri juga berpotensi untuk
menimbulkan keresahan di masyarakat karena biasanya pelajar yang suka membolos mempunyai tingkat kenakalan yang tinggi dan justru sering
medekati kriminal.
Sosialisasi Kepada Pengelola Hiburan, Pihak Dinas Pendidikan dibantu
oleh Kesbanglinmas dan Satpol PP serta berkoordinasi dengan Kepolisian harus
terus mensosialisasikan kepada para pengelola hiburan seperti Play Station
untuk tidak menerima konsumen Pelajar pada jam sekolah. Kebanyakan pelajar yang
bolos sekolah ”bersembunyi” disana. Setelah sosialisasi dirasa cukup mungkin
dengan penempelan stiker atau poster tentang larangan pelajar bermain di waktu
jam sekolah maka ditingkatkan menjadi taraf pemantauan. Jika dari pihak
pengelola masih membiarkan para pelajar bolos bermain disitu maka dapat diberi
peringatan ,jika peringatan tidak diindahkan maka bisa dilakukan penyegelan
sementara atau bahkan penutupan paksa disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
_:: Arigatou Gozaimasu ::_
Bisa diakses diblog : pemimpixcil.blogspot.com
Hehe ... J